berisi posting-posting yang "tidak penting", semua isi didalamnya hanyalah fiktif belaka, bila terjadi kesamaan nama atau lokasi... itu hanyalah suatu kebetulan belaka.. atau mungkin perasaan saja....

Monday, September 25, 2006

orang gila

Biarkan mereka Gila?


Seorang professor ahli kejiwaan yang telah lama meneliti tentang orang yang mempunyai masalah kejiwaan (selanjutnya kita sebut saja orang gila, sebutan yang popular di masyarakat kita) pada kesimpulannya mengatakan “ biarkan saja mereka gila, sebab dalam kegilaannya, mereka akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan atau mimpikan”. Lho??? Kok gitu sih Prof ? contohnya sebut saja namanya si cepot (bukan nama sebenarnya), dia bercita-cita menjadi bisnisman, tapi sayang usahanya bangkrut karena krismon!, dia stress, depresi dan akhirnya gila.
Beneran dia gila? Hehehe menurut kita “ya” dia gila, tapi menurut cepot dia tidak gila, dia justru sukses jadi bisnisman. Lha kok bisa? Iya dia jadi bisnisman di alam yang lain? alam cepot!. Yaitu dunia yang secara fisik sama dengan kita tapi beda “ frequency”. Seperti halnya seperti manusia dan mahluk halus, satu tempat tapi beda alam. Hanya saja bedanya kalo kita tidak bisa melihat mahluk halus, tapi kalau ”mahluk cepot” kita bisa lihat, malah kadang mengganggu.
Sekilas pendapat si Prof and ilustrasi ada benarnya sih, artinya biarkan cepot gila asal dia bahagia (karena sukses di alam gilanya), tapi kebahagiaan itu semu dan curang, karena hanya bisa dirasakan oleh cepot sendiri di alamnya dan tidak oleh orang lain à alias hanya mimpi!, mimpi yang tidak pernah berakhir! Mimpi yang tidak satu frequency dengan kita.
Terus apa solusi buat cepot? Dibiarkan gila ? tentu saja tidak ! jangan turuti apa kata profesor itu, siapa tahu dia juga ud terbawa gila! (karena kepinteran atau saking menjiwai masalahnya orang gila à jadi kebablasan deh)
Solusinya sembuhkan dulu si cepot, bawa dia dari alam mimpinya, kembalikan dia ke frequency semula. Usahakan baik secara medik maupun psikologik. Trus abis itu dia harus ”gila” lagi, yaitu gila berusaha dan ”gila” bekerja untuk mewujudkan mimpinya agar tidak kembali menjadi gila beneran lagi. Karena ada pameo mengatakan kalo: Orang yang sukses adalah orang yang percaya akan mimpi-mimpinya. Tapi bukan cuma percaya lho, tapi percaya dan berusaha mewujudkannya! Kalo berhasil, percayalah banyak orang yang akan tergila-gila pada anda, memanen kekaguman tanpa harus tebar pesona. Kereen... setelah itu ingatkan orang-orang yang menggilai anda untuk tetap sadar, jangan berlebihan, kalo mereka tidak mau pindah frequency ke alam lain... ya, alam dimana dulu cepot berada... gilingan!!

Jakarta, 25 september 2006, jam 23.33

Note:
penulis tidak pernah pindah frequency, dan tidak akan pernah mau.
Penulis hanya mau ”gila” di frequency yang sama dengan anda semua.
Penulis juga berharap, pembaca tidak berubah frequency setelah menbaca tulisan ini ( stay tune in your current frequency)J

for my dad (1948-2004)


Baktiku untukmu

Untuknya yang selalu menasehatiku
Dari buaian sampai diakhirmu

Untuknya yang selalu mendidikku
Apa arti hidup dan keluarga

Untuknya yang selalu memenuhi segala keinginanku

Untuknya yang selalu berbicara tentang kejujuran dan kemandirian hidup


Ini semua adalah tanda baktiku untukmu
Mewujudkan keinginanmu yang menjadi citaku

Walaupun kau hanya hadir dipermulaan dan tak sampai akhir
Walaupun tak ada disini, tapi aku tahu bahwa kau ada disini
Karena ku bisa merasakan hadirnya dirimu
Karena semua ajaran, petunjuk dan philosofimu akan terus hidup dalam diriku

Sekarang waktuku tuk wujudkan citamu yang masih tersisa
Menjaga, melindungi dan merawatnya sampai akhir hidupku
Seperti yang telah aku janjikan tepat diakhir waktumu..

Untukmu yang semakin hari
semakin ku mengagumi dan menghormatimu
untukmu yang semakin aku banggakan..

Ini semua untukmu...

Jakarta, 26 september 2006, jam 00.24

Wednesday, September 20, 2006

Pelajaran dari baduy (part one)



ini foto bersejarah (sebenarnya sih dilarang ngambil foto disini:)) dari pedalaman kampung baduy dalam tahun 2003.

ceritanya waktu kkn 2003, di desa sudamanik, lebak-banten. sekitar 1.5 jam dari baduy luar. di akhir kkn, kita jalan-jalan ke 2 dari 3 desa tempat orang baduy dalam tinggal.

Alami dan Bersih.. itulah kesan pertama kali menginjakkan kaki didesa cikatawana. suasananya sangan sepi senyap. hampir tidak ada lelaki disini, karena mereka semua pergi menari makan. ada satu hal yang lucu disini, yaitu cara berpakaian untuk para perempuan. yang sudah merit pake baju biasa (MAde in Baduy dalam offcourse), sedang yang belum menikah (so pasti masih perawan, di baduy gitu lho) pake kain/sarung yang linggarkan diseluruh tubuh, kaya orang jaman dulu kalo nyuci di kali. kalo dipikir2 atawa disambung-sambungin, para perempuan yang sudah bersuami ini memakai baju sebagai simbol bahwa dia sudah punya suami yang melindungi dia seperti "baju yang melindungi kulitnya" -- sedang yang msih perawan cukup dibelit kain saja pertanda dia masih singgle, available ready to use :)). dikampung ini aturan adat dipegang teguh, sekali melanggar, you wil be kicked out from the community!. sekali "peraturan dilanching ama kepala suku (mereka menyebutnya puun) makan mereka patuh dan taat melaksanakan.

mereka memang tidak pernah sekolah, tapi soal berhitung weh, jago man. gw sempet beli beberapa barang di sana (dikampung baduy dalam itu), iseng aku pengen ngetes, seharusnya aku bayar 55 ribu, tapi aku kasih saja 50 ribu sambil pura2 mau pamit. selesai? eiittt dia tetap menjulurkan tangannya sambil berkata " kang, uangnya kurang :((!

ada pameo ilmu datang lebih lambat dari pengetahuan. di baduy bisa dibilang benar. di baduy mereka tidak mengenal ilmu gizi, tapi mereka sudah mengaplikasikannya di kehidupan sehari hari layaknya seperti nenek moyang kita. bayangkan, setelah 1/2 hari perjalanan, kita samapai dirumah salah seorang baduy, hal yang pertama disediakan disana adalah se-"cup" batok kelapa air putih dan sepiring gula merah sebagai kuenya! yang menurut ilmu Gizi kita bermakna " gantikan cairan tubuh yang hilang selama perjalanan and re-charge your Energy by consuming simple carbohydrate which is easy to be converted to energy.. hasilnya 1/2 jam kemudian kita siap melanjutkan perjalanan menuju desa badut berikutnya... keren juga ya mereka...

Tuesday, September 19, 2006

NUTRITIONAL STATUS OF UNDER FIVE CHILDREN AND ITS DETERMINANT FACTORS IN JONGGOL AND CITEUREUP SUB-DISTRICTS, BOGOR DISTRICT

NUTRITIONAL STATUS OF UNDER FIVE CHILDREN AND ITS DETERMINANT FACTORS IN JONGGOL AND CITEUREUP SUB-DISTRICTS, BOGOR DISTRICT
By OTTE SANTIKA
ABSTRACT

A cross sectional survey was conducted in Bogor district, West Java Province, on 8-21 April 2005. General objective of the study was to assess the nutritional status of under five children and its determinant factors in Jonggol and Citeureup Sub district. Study area was purposively selected due to its high prevalence of underweight (31.2%).
Total children had been surveyed in this area were 355. Two set of questionnaire were used in interview, one for mother and another for children. The questionnaire for observation was used which covered housing condition and ownership of household appliances, and the completeness of immunization in KMS. Anthropometric measurement was done in each respondent (mothers and children). Observation, Focus group discussion and secondary data information were also incorporated.
Result from this study showed that 25.1% of children were stunting, stunted children in Citeureup (30.9%) were higher than Jonggol (19.4%). In general this area had medium prevalence of stunting. A total 25.4% of children under five was underweight and 7.6% of under five children was wasted, prevalence of underweight was high and prevalence of wasted was medium. Prevalence of stunting was higher in Citeureup (30.9%) than Jonggol sub district (19.4%). Prevalence of underweight children was similar between sub districts. Wasting prevalence in Jonggol (10.6%) was higher than Citeureup (4.6%). There were tendency that nutritional status of children getting worse (older children age group, mean of HAZ, WAZ and WHZ close to -2 SD).
It was found that nutritional status of children under-five was significantly associated with food intake of dark green leaf vegetable, household experience in difficulties to obtain food, incidence of acute respiratory infection, personal hygiene, caring capacity, nutritional status of mother, education of mother ≥10 years, and low birth weight history.
Extensions on exclusive breast, proper feeding practice, personal hygiene should be delivered should be strongly encourage to the mothers through in this area through Posyandu and health services. Improving cadre and health worker’s skill and promoting the importance of health and support the utilization of Posyandu and Puskesmas also recommended.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN STATUS GIZI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN STATUS GIZI
MAHASISWA BARU SELAMA SETAHUN DI IPB

Otte Santika dan Hardinsyah
Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet GMSK IPB

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi mahasiswa tingkat persiapan bersama (TPB) IPB selama setahun di IPB. Data untuk penelitian ini berasal dari data penelitian DUE-Like (Development of Undergraduate Education Like) Departemen GMSK IPB yang berjudul “ Kajian Faktor Sosial Ekonomi, Status Gizi, Keluhan Kesehatan dan Prestasi Belajar Mahasiswa TPB-IPB”. Penelitian ini dilakukan di Asrama TPB IPB pada tahun 2002 dan 2003. Jumlah sampel sebanyak 575 orang mahasiswa putra TPB IPB . Jenis data yang dikumpulkan adalah berat badan dan tinggi badan pada awal masuk IPB dan pada akhir semester kedua, keadaan sosial ekonomi, stress dan keluhan kesehatan. Analisis status gizi dilakukan berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) menurut umur. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan peubah tak bebas perubahan status gizi, yang diukur berupa perubahan IMT selama setahun di IPB. Sedangkan peubah bebas meliputi pendapatan, besar keluarga, IMT awal, stress, keluhan kesehatan, biaya hidup serta pendidikan ayah dan ibu. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata IMT pada awal dan akhir tahun masing-masing 19,6 ± 2,8 dan 19,3 ± 2.3. Pada umumnya keluhan kesehatan yang dialami mahasiswa putra selama setahun di IPB adalah pusing (57,2%), lemah, letih dan lesu (70,3%), gangguan nafsu makan (33,4%) dan mual (19,8%). Pada umumnya (61.0%) biaya hidup mahasiswa Rp 300.000-Rp 500.000/bulan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa IMT awal berhubungan positif dan skor keluhan kesehatan berhubungan negatif secara bermakna dengan perubahan status gizi mahasiswa putra selama setahun di IPB. Faktor lain yang berhubungan positif terhadap status gizi mahasiswa putra adalah pendidikan ayah dan biaya hidup mahasiswa.
Kata Kunci : Status Gizi, Mahasiswa

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Status Gizi dan Penyakit Serta Hubungannya Dengan Keluhan Kesehatan Pada Mahasiswa

RINGKASAN

OTTE SANTIKA. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Status Gizi dan Penyakit Serta Hubungannya Dengan Keluhan Kesehatan Pada Mahasiswa Putra TPB IPB. (Dibimbing oleh HARDINSYAH).

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi, status gizi dan riwayat penyakit serta hubungannya dengan keluhan kesehatan pada mahasiswa putra TPB IPB tahun 2002/2003. Tujuan khususnya untuk, (1) menganalisis keragaan sosial ekonomi keluarga mahasiswa putra, (2) menganalisis keragaan berat dan tinggi badan serta status gizi antropometri mahasiswa putra, (3) menganalisis perubahan status gizi antropometri mahasiswa putra setelah satu tahun di asrama, (4) menganalisis keragaan penyakit dan keluhan kesehatan mahasiswa putra (5) serta menganalisis hubungan faktor sosial ekonomi, status gizi dan riwayat penyakit terhadap keluhan kesehatan mahasiswa putra. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang perubahan status gizi mahasiswa putra TPB IPB setelah satu tahun tinggal di asrama, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kesehatan mahasiswa putra.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Hibah DUE Like pada program Studi S1 GMSK IPB, yang berjudul ”Kajian Faktor Sosial Ekonomi, Status Gizi, Keluhan Kesehatan dan Prestasi Belajar Mahasiswa TPB IPB”. Penelitian menggunakan disain Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2003. Penelitian dilakukan di asrama putra mahasiswa TPB IPB di tiga gedung asrama yang terdiri atas C1, C2 dan C3. Contoh adalah mahasiswa putra TPB IPB yang diterima di IPB tahun 2002/2003. Jumlah mahasiswa putra TPB secara keseluruhan adalah 1236 orang, yang terdiri dari mahasiswa jalur USMI, SPMB, dan jalur PIN. Mahasiswa putra yang mengikuti penimbangan berjumlah 836 Kemudian dari 836 orang contoh tersebut dipilih mahasiswa yang mengisi kuesioner secara lengkap dan mempunyai berat badan pada awal tahun yaitu sebanyak 575 orang.
Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner wawancara, dan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data hasil pemeriksaan kesehatan dan penilaian status gizi yang dilakukan oleh Poliklinik IPB dan Klinik Konsultasi Gizi & Klub Diet Jurusan GMSK pada tanggal 25-28 Juni 2003, data dari Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) serta data dari asrama putra mahasiswa TPB IPB.
Data yang diperoleh dari kuesioner terdiri dari : Karakteristik contoh (yang meliputi nama, NRP, Fakultas, Jurusan, Program Studi, tempat dan tanggal lahir, nomor kamar, blok asrama, nomor HP, asal SMU, dan sumber biaya pendidikan), Keluhan kesehatan dan stress, yang meliputi keluhan kesehatan dan penyakit yang diderita selama di IPB dan beberapa pertanyaan tentang stress, seperti penyebab stress, dan lama mengalami stress.
Umur contoh berkisar 16-21 tahun, mayoritas contoh (91,7%) berada pada rentang usia 19-21 tahun. Dilihat dari asal SMU, pada umumnya berasal dari SMU di Jawa barat dan Banten (45,4%). Berdasarkan asal fakultas, mayoritas (18,6%) contoh berasal dari fakultas pertanian.
Sebagian besar (37,9%) tingkat pendidikan ayah dan ibu contoh adalah SMU. Sebagian besar bekerja sebagai pegawai negeri (36,7%). Menurut besar keluarga, sebagian besar contoh adalah 4-5 orang (52,7%). Sebagian besar (48,5%) orang tua contoh berpenghasilan <1,5 juta rupiah kemudian diikuti oleh 1,5-3 juta rupiah. Sebagian besar contoh memperoleh biaya pendidikan dari orang tua yaitu sebanyak 99.1 persen. Mayoritas contoh (61%) biaya hidup perbulannya adalah sebesar 300 – 500 ribu. Mayoritas contoh (74,3%) mempunyai pengeluaran untuk makan dan minum antara 200-300 ribu.
Rata-rata berat dan tinggi badan contoh pada awal tahun adalah 53,8 kg dan 165, 4 cm, sedangkan pada akhir tahun 55,2 kg dan 168,9 cm. Jika dilihat secara umum semua contoh mengalami kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi badan, baik berdasarkan umur, asal SMU, dan penghasilan orang tua per bulan. Rata-rata IMT pada awal tahun sebesar 19.6 sedangkan pada akhir tahun 19.3. Menurut umur dan asal SMU, mayoritas contoh mengalami penurunan rata-rata IMT. Menurut penghasilan orang tua, contoh yang penghasilan orang tuanya <1,5>3 juta mengalami penurunan rata-rata IMT, sedangkan pada rentang penghasilan orang tua 1,5 sampai 3 juta rata-rata IMT tetap.Pada awal tahun sebanyak 67,8% contoh berstatus gizi normal, 28,7% berstatus gizi kurus serta 3,5% berstatus gizi gemuk. Sedangkan pada akhir tahun terlihat sebanyak 68,2% contoh berstatus gizi normal, 29.4% berstatus gizi kurus serta 2,4% berstatus gizi gemuk.
Sebanyak 94,4% contoh pernah mengalami sakit selama satu tahun berada di asrama TPB IPB. Enam penyakit utama yang pernah diderita oleh contoh adalah flu (84,2%), diare (40,7%), cacar (24,5%), alergi (18,1%), typus (13,6%) dan gangguan tidur (13,7%). Hal yang sama terjadi pada keluhan kesehatan sebanyak 93,4% mengalami keluhan kesehatan. Empat keluhan kesehatan utama dari contoh, yaitu lemah/letih/lesu (70,3%), pusing (57,2%), gangguan Nafsu makan (33.4%) dan mual (19,8%).
Hasil uji korelasi spearman menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara variabel sosial ekonomi dengan status gizi. Hasil korelasi spearman juga menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (p>0.05) antara sosial ekonomi dengan skor keluhan. Hubungan yang tidak nyata terjadi antara skor jenis penyakit dengan status gizi. Hasil analisis statistik menggunakan korelasi spearman menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan (r = 0.194, p<0.05) antara skor jenis penyakit dengan skor keluhan kesehatan serta antara Skor penyakit dengan skor stress dan lama stress. Hasil analisis dengam korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan stress.
Dari hasil penelitian dapat disarankan Mengingat banyaknya contoh yang mengalami sakit dan gangguan tidur (13.7 %) maka diperlukan kebijakan agar diadakannya pemeriksaan kesehatan secara berkala dan adanya jam malam. Perlu adanya kebijakan institusi untuk mengoptimalkan pengelolaan asrama, terutama dalam hal kebersihan, sanitasi asrama, pengelolaan kantin serta perbaikan fasilitas yang bersifat positif seperti fasilitas olah raga.

Rasaku Tentangmu….

Rasaku Tentangmu….

Jangan pernah kau merasa tidak bernilai untukku
Karena aku jauh lebih tidak bernilai dihadapanmu

Jangan pernah kau merasa tidak berguna untukku
Karena aku adalah manusia yang tidak berguna untukmu

Jangan sekali-kali kau mengatakan kau tidak melakukan apa-apa untukku

karena kita adalah seseorang yang sedang bercermin……
ketika engkau menunjuk kearah dirimu maka ada seseorang dicermin yang melakukan hal yang sama
ketika engkau merasa tidak berarti maka ada seseorang dicermin yang merasakan hal yang sama

Andai saja engkau tahu apa yang kurasakan tentang apa yang telah engkau berikan kepadaku…
maka tak perlu semua perasaaan-perasaaan itu kau rasakan……

Andai saja engkau bisa menjadi diriku sehari saja……, agar engkau bisa merasakan betapa berartinya dirimu untukmu….

Agar bisa merasakan betapa besarnya peranmu bagiku….
Agar Engkau merasakan betapa diriku Bangga terhadapmu……
Agar dirimu merasakan Betapa Beruntungnya diriku mendapatkanmu…..

Aku Ingin engkau tahu jika sesungguhnya dibalik seorang laki-laki yang tangguh ada seorang wanita tangguh pula..
Untuk diriku, wanita itu adalah dirimu… ya, itu adalah dirimu….

Apa yang kau berikan dan lakukan padaku (yang terkadang tidak kau sadari) telah mengubah diriku ……………………..
Menjadi seseorang yang lebih tangguh menghadapi kehidupan


Bogor, 12 April 2006

bahagia

"Amatlah sedikit yang diperlukan untuk membuat suatu kehidupan yang membahagiakan, semuanya ada di dalam diri anda sendiri, yaitu didalam cara anda berfikir dan bersikap"
(Fred Corbett)

javanese english

Sorot nek dijawakke lan tegese..

>1 Enemy at the gates -- Musuhe Wis Tekan Gapuro
>2 Batman Forever -- Ngembat Saklawase
>3 Remember the Titans -- Kelingan Titan-titan
>4 The Italian Job -- Gaweane Wong Ngerum
>5a Die Hard -- Matine Angel
>5b Die Hard II -- Matine Angel Tenan
>5c Die Hard III With A Vengeance -- Kowe Kok Ra Mati2 To?
>6 Bad Boys -- Bocah-bocah Uelek
>7 Sleepless in Seattle -- Klesikan neng Seattle
>8 Lost in Space -- Ilang Neng Awang-awang
>9 X-Men -- Wong Lanang Saru
>9a X-Men 2 -- Wong Lanang Saru Banget
>9b X-Men 3 (Belum dirilis) -- Aming
>10 Cheaper by Dozen -- Tumbas Selusin Langkung Mirah
>11 The Cooler -- Selot Adem
>12 Paycheck -- Kasbon
>13 Independence Day -- Pitulasan 14 The Day After Tomorrow -- Sesuke
>15 Die Another Day -- Modare Ojo Saiki
>16 There is Something About Marry -- Meri Ono Apa-apane
>17 Silence of the Lamb -- Wedhuse Mutung
>18 All The Pretty Horses -- Jarane Ayu2 (aka LegendaPasar Kewan
Mbahrowo)
>19 Planet of the Apes -- Planete Wong Apes
>20 Gone in Sixty Second -- Minggat Sakcepete
>21 Original Sin -- Dosa Tenanan
>22 Mummy Returns -- Mami-mami podo Mudik
>23 The Abyss -- Entek-entekan
>24 Copycat -- Kopi Kucing (nggo konco Sego Kucing)
>25 Seabiscuit -- Klethikan Neng Laut
>26 Freddy vs Jason -- Kerah
>27 Terminator -- Terminal Montor
>28 Air Bud -- banyu J**Bud
>29 How To Lose A Guy in 10 Days -- Piye Carane Megat Lanangan mung 10
Dino
>30 Lord Of The Ring -- pedagang akik...
>31 Deep Impact -- Ngantem Njero
>32 Million Dollar Baby -- Genjik Regone Sayuto
>33 Blackhawk Down -- Manuk ireng kenek bedhil
> 34 Saving Private Ryan -- Ngelesi privat mas rian
(pancene gobol tenan opo?)
> 35 Dumb and Dumber -- Wong Goblok lan guoooblok

simple life

"Make everything as simple as possible, but not simpler."
Albert Einstein (1879-1955)
And
Everything will be simple after systemized….

gagal

kegagalan itu dikarenakan karena banyaknya orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan